Sebagian besar orang datang ke klinik gigi dengan gigi rusak, penyebabnya adalah karies gigi, yang merupakan suatu penyakit bakterial. Kondisi gigi awalnya baik-baik saja, namun karena campuran berbagai faktor seperti; kebiasaan menyikat gigi yang tidak baik, makanan, maka gigi mudah sekali berlubang. Berdasarkan data WHO dan Departemen Kesehatan RI, orang Indonesia yang memiliki gigi berlubang sebanyak 70-90 persen! Jadi hanya sedikit sekali yang bebas dari gigi berlubang.
Kondisi yang amat memprihatinkan di kalangan batita adalah gigi gerigis. Orangtua mungkin mengira anaknya mempunyai gigi yang rapuh, tapi setelah ditanya mendetail ternyata memang gigi dan mulut anak tidak pernah diberi kesempatan beristirahat dari serangan makanan dan minuman manis. Anak mungkin biasa diberi cemilan manis, aneka biskuit atau jus kotakan, anak makan mengemut, dan biasa diberikan susu dari botol sepanjang hari dan malam.
Hipoplasia email
Merupakan suatu kondisi di mana kualitas email tidak baik, email lebih tipis dari semestinya atau email tampak kasar. Penyebabnya gangguan pada masa pembentukan email. Gangguan pada masa fetal (masih janin) dan neonatal (sesaat setelah lahir) akan berpengaruh pada gigi susu, sedangkan gangguan masa sesudah kelahiran, dan masa bayi akan berpengaruh pada gigi tetap.
Penyebabnya:
- Penyakit defisiensi vitamin D (Rickets), anak dengan celah bibir/langit-langit, Down syndrome, kelainan jantung bawaan, penyakit gangguan metabolisme, cerebral palsy, dll.
- Gangguan pada masa kelahiran, seperti kelahiran sulit (bayi kurang oksigen), berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, kernikterus (kuning patologis pada bayi), dll.
- Penyakit infeksi pada masa kehamilan (demam tinggi, infeksi sitomegalovirus, rubela, toksoplasmosis) atau infeksi berat pada masa bayi dan anak.
- Infeksi dan trauma pada gigi susu dapat berakibat hipoplasia email pada gigi tetap penggantinya.
Dokter akan melakukan tanya jawab untuk menelusuri penyebabnya. Posisi dari bagian email yang tidak sempurna dan gigi mana yang rapuh dapat membantu menentukan perkiraan kapan terjadinya gangguan. Masalahnya, gigi dengan hipoplasia email ini mudah menjadi karies gigi karena plak yang mengandung bakteri menempel dengan mudah ke permukaan gigi yang kasar. Dalam keadaan ini, amat sulit untuk mengetahui waktu terjadinya gangguan pada gigi.
Fluorosis
Fluorosis adalah suatu kondisi di mana pemberian fluorida yang berlebihan pada masa anak-anak sehingga bukannya email menjadi kuat tetapi malah berbercak-bercak. Pada kondisi ringan, email berbercak-bercak putih keruh, namun pada kondisi parah akan tampak ceruk-ceruk pada gigi karena pembentukan email terganggu oleh overdosis fluorida.
Fluorosis umumnya tidak ditemukan pada gigi susu, melainkan pada gigi tetap. Di negara-negara maju, air minum sudah diberi tambahan fluorida untuk pencegahan karies. Oleh karena itu, sebaiknya pemakaian fluorida betul-betul dikontrol supaya tidak terjadi fluorosis ini. Bagaimana dengan di Indonesia? Air minum di Indonesia tidak diberi tambahan fluorida. Namun anak mungkin mendapatkan fluorida yang tertelan dari pasta gigi dan dari tablet fluorida. Hendaknya pasta gigi yang diberikan pada anak sesuai usianya dan tidak dalam jumlah berlebihan (hanya sebesar kacang polong!). Pemberian tablet fluorida sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter gigi.
Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah sejenis antibiotika untuk berbagai penyakit infeksi bakteri. Tetrasiklin merupakan penyebab utama pewarnaan pada gigi, umumnya berwarna coklat kebiru-biruan. Jenis pewarnaan ini amat sulit dihilangkan, walaupun dengan pemutihan (bleaching) gigi.
Pemakaian tetrasiklin yang terus-menerus menyebabkan email gigi tidak terbentuk sempurna, dan permukaan gigi tidaklah halus dan rata. Gigi menjadi sulit dibersihkan, dan plak menempel dengan kuat sehingga gigi mudah berlubang.
Tetrasiklin tidak diperbolehkan untuk wanita hamil, menyusui, dan anak di bawah usia 12 tahun.
Keturunan
Gigi rapuh yang murni karena faktor keturunan memang ada, namun amatlah jarang.
Amelogenesis imperfecta adalah suatu penyakit keturunan yang berakibat tidak sempurnanya pembentukan email. Pada keadaan ini, semua gigi, baik pada masa gigi susu maupun gigi tetap, mempunyai email yang tidak sempurna. Sekarang ini diketahui bahwa penyebabnya adalah karena kerusakan gen Amelogenin, yang berperan dalam pembentukan email. Terjadinya diperkirakan 1 di antara 14.000 orang.
Tanda-tandanya:
- Permukaan email kasar, kuning-kecoklatan, atau sangat lunak. Karena amat tidak sempurna, maka dapat terkikis segera setelah gigi tumbuh dan digunakan.
- Merupakan penyakit keturunan, sehingga apabila ditelusuri ada anggota keluarga yang mempunyai masalah yang sama.
- Terjadi pada semua gigi, pada masa gigi susu dan tetap.
Dentin dysplasia dan dentinogenesis imperfecta adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan tidak sempurnanya dentin (dentin adalah struktur di bawah email gigi).
Tanda-tandanya:
- Bentuk gigi mungkin tampak normal, tapi lebih translusen, dapat juga berwarna ungu-kecoklatan, mempengaruhi semua gigi baik pada masa gigi susu maupun tetap.
- Gigi mudah aus dan terkikis, terutama pada masa gigi susu.
- Dari X-ray gigi dapat terlihat akar gigi juga tidak normal
Dentinogenesis imperfecta sering ditemui pada anak dengan gangguan kerapuhan tulang yang disebut osteogenesis imperfecta.
Gigi rapuh karena faktor keturunan harus dilindungi sedini mungkin untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih lanjut.
Referensi:
Hall R.K. Pediatric Orofacial Medicine and Pathology. Chapman and Hall. 1994.
0 komentar:
Posting Komentar